10 April 2009

puisinya gie..

MANDALAWANGI - PANGRANGO

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu 

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan 
dan aku terima kau dalam keberadaanmu 
seperti kau terima daku 

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi 
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada 
hutanmu adalah misteri segala 
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta 

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali 
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua 

"hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya "tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar 
'terimalah dan hadapilah 

dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara 
aku terima ini semua 
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu 

aku cinta padamu Pangrango 
karena aku cinta pada keberanian hidup 

Jakarta 19-7-1966

2 komentar:

  1. Kesunyian yang dingin memberikan suatu keabadian
    alam menyelimuti diri dengan kehangatannya
    Saat sinar merah menampak di ufuk timur
    senja kembali keperaduan, bintang rembulan menggantikan matahari.
    Perjuangan akan terus berlanjut walaupun matahari telah ditelan bumi.
    Maka, Bersemangat...

    BalasHapus