21 Maret 2010

Melihat yang tidak terlihat

Emh.. Bagaimana sih maksudnya?? Hehe. Begini, ini bukan bicara soal hal hal gaib ato demit dan kawan kawannya.. Tp ini berbicara tentang sesuatu yang hanya bisa dilihat oleh hati bukan mata.. Tapi apa itu sebenarnya? Ah, aku bingung memberikan istilahnya. Em, lebih mudahnya akan kita ambil contoh.. Contohny aku sendiri aja ya.. Hehe. Begini, beberapa waktu lalu saat aku hanya seorang mahasiswa miskin, sudah menjadi tradisi kalau setiap lebaran aku dan teman2 selalu berkunjung ke rumah guru2ku dahulu. Entah tu guru mts, smk ato bahkan tk. Sampai sekarang sebenarnya juga masih sering maen. Aku ke sana brsama teman2 ato tetangga yg kata orang sdah jd orang. Hehe. Titis manis kadang jd tak terlihat bila bersama mereka. Pernah suatu lebaran kejadian seperti berulang beberapa kali. Dasar apes, melas banget tampangku.. Tp bah no wes, pasti ada hikmahnya dan aku berusaha menikmatinya.. Dg terpaksa. Hehe. Jelasnya, saat aku bertandang ke rmah mereka kadang mereka tidak melihatku sepenuh hati. Lebih di elu2kan temanku ato tetanggaku itu. Aku ya cuma senyam senyum dg perasaan kecut. Hah, mereka hanya melihat dengan mata. Saat ini aku berfikir, aku memang bukan pegawai, aku bukan yg mereka sebut sebagai orang tapi apa kita harus melihat orang lain dengan cara seperti itu? Aku hanya berfikir. Apa mata mereka tidak bisa melihat orang2 yg tdk menjadi orang? Lalu dari murid2 mereka yang sdah mrka ajar berapa persen yg jd orang? yang lain? Orang2 yg tdk jadi orang ni bgmna? Apakah mereka tidak berhak dilihat?? Ah, aku tdk ingin mjd mereka. Siapapun mereka, apapun jadinya mereka, bila mereka pernah ku asuh dan ku didik maka mereka adalah muridku.

1 komentar:

  1. itulah manusia.....hanya melihat apa yang terlihat mata belaka....ibarat hanya melihat pakaiannya aja bukan siapa yang memakainya........

    BalasHapus