Hemm.. aku belum posting sama sekali soal pendakian Semeru kemarin. Sempat sih buat-buat postingnya, tapi mentok-mentok cuma jadi draft dan akhirnya aku hapus. hehe.
Yang moto dimas, gak keliatan dia :D
Well, kalo di tanya apa aku suka mendaki gunung, ato apa hobiku tu mendaki gunung, sebenarnya aku bingung juga menjawabnya. Apa aku suka? ya. apa itu hobiku? emm.. enggak juga. :P. Aku mendaki gunung itu ada alasannya. Yep, gak jauh-jauh dari patah hati. hihihihihi. Bagiku mendaki gunung adalah perjalanan spirit, perjalanan roh dan jiwa ku. Merasakan lelahnya raga namun puasnya jiwa. Aku jadi ingat lirik lagu di film soe hok gie: "berbagi waktu dengan alam, kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya.. hakikat manusia". Ya kurang lebih seperti itu. Kau akan merasa alam itu begitu luas, syahdu namun juga liar dalam arti aku bisa merasakan kebebasan. :)
Sedang berbuat dosa:coba tebak?? :P
Langit yang biru, pohon pinus yang hitam, rumput yang hijau menguning
Hari pertama tidak mandi pake aer jadi terpaksa sun bathing
Mau cerita banyak sih sebenarnya, tapi males klo postingannya jadi sepanjang jalan kenangan.. :P Oke, langsung aja, ni beberapa tempat favoritku setelah aku melakukan pendakian kesana.
Tempat pertama yang aku suka adalah jalan menurun ke ranu kumbolo. Saat itu malam aku sampai daerah itu, lagi musim kering kan. Di bagian kanan dan kiri jalan setapak itu tumbuh bergerombol bunga bandotan macan, putih-putih dan banyak sekali. Saat itu langit cerah, ada bulan ada bintang gemintang. Jalan yang awalnya hutan gelap menjadi indah karena sinar rembulan. syahdu... Kami berlari saat itu karena memang jalan menurun. Secara aku juga takut gelap. Ahhh.. indahnya. Sejenak kami berhenti di lembah dasar ranu kumbolo.. Menatap indah bintang gemintang.. syahduuuu. Bunga-bunga itu bunga biasa dan sangat sederhana, namun saat berpadu dengan malam diterangi sang rembulan remang samar-samar serta dipadankan dengan ilalang-ilalang kering itu, jadi indah.. elegan banget. itu yang aku suka.
Nongkrong di Mahameru, merenung loh itu :P
Botol minum di dekat kaki tu aku beli diskon di hypermart matos, mereknya oke, udah nyampe mahameru, dan hilang di bis puspa indah tambatan hati.. sedih aku.
Ni gerbang menuju gerumbul yang serem itu
Oh ya.. ada cerita aneh, bingung juga aku. Kami ngecamp di kalimati. Pas malamnya aku dan dua temenku mendengar suara gedebuk langkah-langkah kaki di sekitar tenda kami dan auman harimau. Aku tau soalnya habis dari taman safari prigen dan habis gendong-gendong si Kenzo, bayi white tiger dan aumannya sama kayak gitu. Asli, merinding, bingung dan mencoba menenangkan logika. Ya Allah itu pasti cuma dengkuran temenku, aku selalu berpikir begitu dan tetap memejamkan mata. Padahal aku gak bisa tidur malam itu karena terlampau dingin. Emang kebiasaan gitu, klo dingin malah gak bisa tidur. Rasanya pengen buka tenda juga karena panasaran, tp klo tiba-tiba disitu bener-bener ada macan, aku bisa mati karena terkejut. -_- Entahlah itu apa, sampe sekarang tetep gak ngerti, si nasroel yg sudah sering naik semeru ditanya malah gak mau jawab. ya udah. Misterius deh. Di antara 7 orang cuma 3 yang denger. Tapi paling-paling macan. Heuuuu... -_-
Lereng putus asa, disini nyali dan jiwamu di uji, bukan di puncaknya
Yang terakhir, aku pengen cerita aja. udah keluar dari tempat favorit ini. hehe. Di gunung biasanya kami udah diwanti-wanti untuk tidak ngomong kotor dsb, nah malam di kalimati tu anak-anak cowok ngomong-ngomong jorok. Aku cuma diam aja. Ni kok temen-temen ngomong sembarangan ditempat gini, klo kenapa-kenapa gimana coba. Nahhh.. bener deh tebakanku. Besoknya dua temenku salah jalur pas turun, aku bilang juga apa... jangan ngomong yang enggak-enggak klo di gunung. Banyak telinga yang mendengar. :P *sok nakut2in, aslinya sih takut sendiri*. Ngeri juga tu gunung, geser satu dua cerukan ke kanan ato kiri bisa berakibat tersesat. Sudah banyak cerita pendaki-pendaki yang hilang, entah itu di alam fisika ato metafisika. Hal-hal logis maupun yang gak logis pun bisa terjadi. Huhhhh, untung temen-temen ketemu dan bisa diselamatkan. Hati-hati, makanya hati-hati. Aku juga bingung, jalan turun itu terbentang luas di depan, kenapa mereka bisa miring ke kanan ato ke kiri. Ya Rabb. Itulah sebabnya, klo mendaki gunung itu hatinya harus bersih. :P *sok banget*
Ternyata itu puncak gunung yang mau di daki, keliatan kan jalannya ada seret putih
Ada nasihat dari sesepuh sekolahku dulu, klo naik gunung dan diikuti burung jalak, itu tandanya kita diterima berada di daerah itu. Bukan sombong, tapi yang kita hadapi adalah alam. Kita seharusnya besinergi dengan mereka. Aku juga heran aja sama burung itu, kenapa tiba-tiba ada disitu, burung itu burung yang sama persis yang aku temui waktu mendaki di gunung lawu. Kata orang namanya Jalak Gading.
Mahameru, 29 Juni 2011
mbak e pendaki ya?
BalasHapussukane mendaki?
jarang mandi?
cuman berburu daki :p
kasih tau gak ya... :P
BalasHapusKeren Tis. Duh, kapan yo mendaki ke sana. Hahaa...
BalasHapusGunung Lawu aja belum kelar sampe puncak udah mau mendaki ke Gunung Mahameru. :D
Asli keren banget. Di Madiun katanya minggu depan udah mau diputer film "5cm".
ayoo mas Zebh.. kau pasti bisa. ato di balik saja, pertama kali sampe puncak mahameru dulu, baru tar ke hargo dumilah :D
BalasHapushehehehehe. aku udah nonton ms, pas premiere kemarin di malang.. mihihihi.
http://imajimaya.wordpress.com/tag/travelling/
BalasHapus@imajimaya: postinganmu ra ono potoku..
BalasHapus