13 Januari 2013

Mahameru

Pagi ini baca berita kalau petugas TNBTS menutup jalur pendakian ke Mahameru sampe bulan maret nanti. Wee.. kasian yang pengen naik semeru. Musti nahan diri dulu. Sabar yawww. :P
Hemm.. aku belum posting sama sekali soal pendakian Semeru kemarin. Sempat sih buat-buat postingnya, tapi mentok-mentok cuma jadi draft dan akhirnya aku hapus. hehe.

 
 Yang moto dimas, gak keliatan dia :D

Well, kalo di tanya apa aku suka mendaki gunung, ato apa hobiku tu mendaki gunung, sebenarnya aku bingung juga menjawabnya. Apa aku suka? ya. apa itu hobiku? emm.. enggak juga. :P. Aku mendaki gunung itu ada alasannya. Yep, gak jauh-jauh dari patah hati. hihihihihi. Bagiku mendaki gunung adalah perjalanan spirit, perjalanan roh dan jiwa ku. Merasakan lelahnya raga namun puasnya jiwa. Aku jadi ingat lirik lagu di film soe hok gie: "berbagi waktu dengan alam, kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya.. hakikat manusia". Ya kurang lebih seperti itu. Kau akan merasa alam itu begitu luas, syahdu namun juga liar dalam arti aku bisa merasakan kebebasan. :)

  
Sedang berbuat dosa:coba tebak?? :P
 
Pendakian kemarin sebenarnya awalnya enggak pengen berangkat, ragu, hati ini tidak merasa mantap, makanya berangkat pun sebenarnya ogah-ogahan. :P Ya, musti dirayu-rayu dulu baru mau naik. Tapi akhirnya naik juga. Dalam hati aku meniatkan itu pendakian terakhirku. Aku gak pengen mendaki lagi. Tapi.. gak tau kenapa, mungkin efek ya, sekeras-kerasnya mendaki gunung, tetep aja bikin ketagihan... :P Akhir-akhir ini banyak godaan untuk mendaki lagi, haduuuhhh... fokus dulu ma thesis!! fokus.. fokus..

 
 Langit yang biru, pohon pinus yang hitam, rumput yang hijau menguning

Oke, lanjut ke pendakian kemarin. Pasti udah tau ya klo ke semeru pasti gak jauh-jauh dari ranu pani, ranu kumbolo, kalimati, arcopodo dan lain-lain dan lain-lain. Well, aku mau ceritain tempat-tempat favoritku di semeru, yang pasti bagi perjalanan roh atau jiwaku. :P Secara keseluruhan aku sangat menyukai semeru. Penduduk-penduduk lokal yang bersahaja di ranu pani, puncak gunung yang kelihatan dari jauh *awalnya aku gak tau klo itu mahameru, dan itu yang mau kami daki :P* aku gak ada bayangan aja, pokoknya naik, gak tau medannya gimana. Kepedean banget, malah aku cuma bawa sendal jepit, gak kayak temen-temen yang pake sepatu gunung. Yang ada dalam pikiranku saat itu adalah sepatu itu berat, males melangkahnya. Mau pake sandal gunung, kemarin kok kaki lecet2 ya? gak asik. :P. Selain penduduk lokal, puncak gunung, aku juga suka melihat pendaki-pendaki lain yang berlawanan arah jalannya, aku naik mereka turun ato sebaliknya. Jadi ada semacam feel untuk saling menyapa dan menguatkan, kita gak kenal loh tapi asik aja. Yang jauh menjadi dekat. ehem.

 Hari pertama tidak mandi pake aer jadi terpaksa sun bathing

Mau cerita banyak sih sebenarnya, tapi males klo postingannya jadi sepanjang jalan kenangan.. :P Oke, langsung aja, ni beberapa tempat favoritku setelah aku melakukan pendakian kesana. 
Tempat pertama yang aku suka adalah jalan menurun ke ranu kumbolo. Saat itu malam aku sampai daerah itu, lagi musim kering kan. Di bagian kanan dan kiri jalan setapak itu tumbuh bergerombol bunga bandotan macan, putih-putih dan banyak sekali. Saat itu langit cerah, ada bulan ada bintang gemintang. Jalan yang awalnya hutan gelap menjadi indah karena sinar rembulan. syahdu... Kami berlari saat itu karena memang jalan menurun. Secara aku juga takut gelap. Ahhh.. indahnya. Sejenak kami berhenti di lembah dasar ranu kumbolo.. Menatap indah bintang gemintang.. syahduuuu. Bunga-bunga itu bunga biasa dan sangat sederhana, namun saat berpadu dengan malam diterangi sang rembulan remang samar-samar serta dipadankan dengan ilalang-ilalang kering itu, jadi indah..  elegan banget. itu yang aku suka.

 
 Nongkrong di Mahameru, merenung loh itu :P

Tempat kedua adalah jalan setapak antara cemoro kandang ke kalimati. Tu adalah wilayah hutan, jalannya naik tapi tidak menanjak. ya naik aja pokoknya. Hutan pinus dengan rumput-rumput perdu, aku suka yang bagian agak ke atas.. waktu itu aku jalan sendirian karena teman-teman istirahatnya terlalu lama. aku gak kuat klo kayak gtu, musti jalan berhenti bentar trus jalan lagi berhenti bentar jalan lagi. itu ritmeku. klo jalan di belakang pasti ketinggalan, klo jalan di depan pasti ninggal. :P hihihih. gak tau dehhh. Nah, aku sampai di jalan setapak yang indah.. tanpa teman. sendiri menikmati alam raya. perdu yang menghijau, bunga-bukan kuning kecil yang menyembul seperti anggrek tanah, merata dan menyebar indah, daun pinus yang hijau dan pohon-pohonnya yang hitam pekat.. angin yang berbisik melalui lembah.. aku lupa, ada kupu-kupu gak ya di situ, ato hanya dalam anganku. heheh. tau, lupa. syahdu banget tempatnya...

 
 Botol minum di dekat kaki tu aku beli diskon di hypermart matos, mereknya oke, udah nyampe mahameru, dan hilang di bis puspa indah tambatan hati.. sedih aku.

Nah, tempat ketiga ini bukan tempat favoritku, namun disini aku merasakan hawa yang berbeda. Ada rasa takut yang menyergapku tiba-tiba yang membuatku merasa tak sanggup lewat sendirian. Alhasil, cari teman deh. hehe. Tempatnya sebelum kali mati. Sebuah gerumbul pepohonan dimana kita klo mau ke kalimati musti menerabas mengikuti jalan ditengah-tengahnya. Entah itu gerumbul yang keberapa, namun aku merasa hawanya sangat berbeda. Takut. Kuat bangettt. Aku cuma berbisik dalam hati, aku naik ke semeru sudah menyerahkan jiwa dan raga kepada Tuhan, mati pun aku siap. Hanya itu yang ada di benakku saat itu dan aku berdo'a aku hanya ingin sampai puncaknya. Itu saja, tidak lebih. Gak tau kenapa, tempat itu pokoknya aneh.

 
 Ni gerbang menuju gerumbul yang serem itu

Oh ya.. ada cerita aneh, bingung juga aku. Kami ngecamp di kalimati. Pas malamnya aku dan dua temenku mendengar suara gedebuk langkah-langkah kaki di sekitar tenda kami dan auman harimau. Aku tau soalnya habis dari taman safari prigen dan habis gendong-gendong si Kenzo, bayi white tiger dan aumannya sama kayak gitu. Asli, merinding, bingung dan mencoba menenangkan logika. Ya Allah itu pasti cuma dengkuran temenku, aku selalu berpikir begitu dan tetap memejamkan mata. Padahal aku gak bisa tidur malam itu karena terlampau dingin. Emang kebiasaan gitu, klo dingin malah gak bisa tidur. Rasanya pengen buka tenda juga karena panasaran, tp klo tiba-tiba disitu bener-bener ada macan, aku bisa mati karena terkejut. -_- Entahlah itu apa, sampe sekarang tetep gak ngerti, si nasroel yg sudah sering naik semeru ditanya malah gak mau jawab. ya udah. Misterius deh. Di antara 7 orang cuma 3 yang denger. Tapi paling-paling macan. Heuuuu... -_-

 
 Lereng putus asa, disini nyali dan jiwamu di uji, bukan di puncaknya

Yang terakhir, aku pengen cerita aja. udah keluar dari tempat favorit ini. hehe. Di gunung biasanya kami udah diwanti-wanti untuk tidak ngomong kotor dsb, nah malam di kalimati tu anak-anak cowok ngomong-ngomong jorok. Aku cuma diam aja. Ni kok temen-temen ngomong sembarangan ditempat gini, klo kenapa-kenapa gimana coba. Nahhh.. bener deh tebakanku. Besoknya dua temenku salah jalur pas turun, aku bilang juga apa... jangan ngomong yang enggak-enggak klo di gunung. Banyak telinga yang mendengar. :P *sok nakut2in, aslinya sih takut sendiri*. Ngeri juga tu gunung, geser satu dua cerukan ke kanan ato kiri bisa berakibat tersesat. Sudah banyak cerita pendaki-pendaki yang hilang, entah itu di alam fisika ato metafisika. Hal-hal logis maupun yang gak logis pun bisa terjadi. Huhhhh, untung temen-temen ketemu dan bisa diselamatkan. Hati-hati, makanya hati-hati. Aku juga bingung, jalan turun itu terbentang luas di depan, kenapa mereka bisa miring ke kanan ato ke kiri. Ya Rabb. Itulah sebabnya, klo mendaki gunung itu hatinya harus bersih. :P *sok banget*

 
 Ternyata itu puncak gunung yang mau di daki, keliatan kan jalannya ada seret putih

Ada nasihat dari sesepuh sekolahku dulu, klo naik gunung dan diikuti burung jalak, itu tandanya kita diterima berada di daerah itu. Bukan sombong, tapi yang kita hadapi adalah alam. Kita seharusnya besinergi dengan mereka. Aku juga heran aja sama burung itu, kenapa tiba-tiba ada disitu, burung itu burung yang sama persis yang aku temui waktu mendaki di gunung lawu. Kata orang namanya Jalak Gading.

  
Mahameru, 29 Juni 2011

6 komentar:

  1. mbak e pendaki ya?
    sukane mendaki?
    jarang mandi?
    cuman berburu daki :p

    BalasHapus
  2. Keren Tis. Duh, kapan yo mendaki ke sana. Hahaa...

    Gunung Lawu aja belum kelar sampe puncak udah mau mendaki ke Gunung Mahameru. :D

    Asli keren banget. Di Madiun katanya minggu depan udah mau diputer film "5cm".

    BalasHapus
  3. ayoo mas Zebh.. kau pasti bisa. ato di balik saja, pertama kali sampe puncak mahameru dulu, baru tar ke hargo dumilah :D
    hehehehehe. aku udah nonton ms, pas premiere kemarin di malang.. mihihihi.

    BalasHapus
  4. http://imajimaya.wordpress.com/tag/travelling/

    BalasHapus
  5. @imajimaya: postinganmu ra ono potoku..

    BalasHapus