Apabila anda pada suatu
waktu melewati Kota Madiun, rasanya perjalanan anda akan lebih berarti apabila
menyempatkan singgah ke sebuah cagar budaya yang ada di Kota Madiun. Letaknya
tidak jauh dari alun-alun kota Madiun. Cagar Budaya ini merupakan kompleks Makam-Masjid
Kuno Taman. Tepatnya di Jalan Asahan No 46 Madiun.
Welcome
Wisata di cagar budaya
ini merupakan wisata sejarah dan religi. Dan sesuatu yang kuno selalu membuat
orang penasaran, alasan apa sehingga makam dan masjid ini disebut kuno, padahal
letaknya di tengah-tengah kota dengan peradaban yang saat ini bisa
dikatakan sudah tidak kuno lagi.
Depan Masjid
Gerbang Depan Makam
Bila anda berjalan dari
arah jalan Salak, anda cukup belok kanan sekitar seratus meter. Dan di situ
jalannya ada berkelok aneh, karena apabila lurus, anda akan langsung ke arah
makam dan masjid itu, namun bila mengikuti belokannya, anda menyusuri jalan
umum. Dari sini rasanya sudah menarik.
Masjidnya bukan berasal
dari kayu seutuhnya, namun sudah ada kombinasi tembok-tembok tebal jaman
dahulu. Namun kekunoannya masih terlihat jelas dari arsitektur bangunannya yang
simple dan daun pintu yang terbuat dari kayu yang kokoh. Permukaannya mungkin
memang sudah dipelitur berkali-kali, namun tekstur kayu dan grendelnya terkesan
menyimpan sejarah beratus tahun yang lalu. Tahun pembangunannya adalah 1754.
Pintu Depan Masjid
Temboknya tebelll
Seperti kebanyakan
masjid jaman dahulu, masjid ini punya
empat tiang sebagai soko gurunya. Ada ukir-ukiran di langit-langitnya,
walau selebihnya polos. Ada tiga pintu utama, satu ruang imam, dan satu ruangan
untuk jama’ah putri di sebelah kanan. Apabila anda melihat keluar dari jendela
di sebelah tempat imam, anda sudah bisa melihat kompleks makam kuno.
Makam kuno ini adalah
makam ronggo-ronggo jaman dahulu. Mulai dari Ronggo yang pertama sampai
beberapa turunannya. Ada pintu menuju ke makam ini sebelah masjid, hanya saja
pada saat saya ke sana, pintu itu ditutup. Ternyata, peziarah atau yang ingin
ke makam para ronggo ini harus melalui pintu sebelah barat. Tidak sulit mencari
jalannya. Tinggal memutar lewat jalan Kapuas.
Makam Kanjeng Kyai Ageng Mohamad Kholfah
Namanya juga makam kuno, isinya makam yang berjajar-jajar. Apabila anda punya keberanian yang cukup, saya sarankan, masuk ke kompleks makam kuno ini. Anda akan dipandu oleh kuncen yang merupakan keturunan dari para ronggo ini. Pada intinya, Ronggo pertama yang dimakamkan di Makam Kuno Taman adalah kerabat atau saudara ipar Hamengku Buwono I yang diberi wewenang untuk memerintah wilayah Madiun dan menjadi wedana bupati Mancanegara Timur. Pada saat itu berdasarkan perjanjian Giyanti, Madiun ini berada di wilayah Kasultanan Yogyakarta. Dan berdasarkan perintah HB I juga, Ronggo Prawirodirdjo I ini dimakamkan di Desa Pardikan, Taman dan Makam Kuno Taman ini sejajar dengan makam-makam raja di Imogiri.
Makam R. Ronggo Prawirodirdjo
Paseban di makam R. Ronggo Prawirodirdjo
Ngerti maksudnya?
Wow, ternyata Madiun istimewa. Yang lebih istimewa adalah Madiun merupakan daerah yang tidak pernah ditaklukan bangsa atau pun kerajaan-kerajaan lain pada saat itu.
kak... perasaan kemaren ceritanya dari juru kunci lebih panjang dari posting ini deh? kurang lengkap ini.. menggantung pula ceritanya... :(
BalasHapuskesel nulis, ben takok dewe :D
Hapus