Pendopo Agung
Jalan-jalan
tak disengaja di seputaran kota Surakarta memang menyenangkan. Apalagi kalau
tanpa pemandu, hanya bermodal tanya-tanya orang lewat saja. Surakarta disebut
juga Solo atau Sala. Kata salah satu profesor yang aku temui, Surakarta adalah
nama secara administratif, Solo itu nama populer, dan Sala adalah bahasa
protonya. Well, karena saat kunjungan terakhir dulu aku tidak berhasil masuk
Pura Mangkunegaran, sekarang saatnya balas dendam. Anyway, ternyata easy untuk
menemukannya. Hampir semua orang tahu Pura Mangkunegaran. Mungkin kesannya
seperti tak terawat dari luar, tapi ternyata dalamnya asri dan jauh dari kesan
terbengkalai serta menyimpan keunikan tersendiri.
Kemarin
aku salah masuk, seharusnya dari depan, aku masuk dari gerbang samping.
Akhirnya harus ke bagian loket dulu di depan tapi nembus dari dalam. Tiketnya
murah hanya sepuluh ribu rupiah. Tapi tergantung mau tur yang mana. Kalau mau
masuk ke museumnya bayar sepuluh ribu dan bayar guidenya. Itu pun terserah kita
mau memberi berapa ke guidenya. Kalau mau foto-foto di bagian depan pendopo dan
masuk perpustakaannya, gratis.
Tur
yang akan kita dapatkan bila kita bersama guide adalah ke pendopo agung,
pringgitan, dan ruang keluarga. Pendoponya besar, ada beberapa patung singa di situ
dan ada lukisan di langit-langitnya. Ada juga beberapa set gamelan yang salah
satunya adalah yang tertua di Jawa. Untuk pringgitan, tempat ini difungsikan
sebagai museum. Ada tempat sesaji untuk Dewi Sri ditengahnya. Di samping tempat
sesaji ini ada ruang seperti bilik yang digunakan untuk semedi. Layaknya
istana, barang-barang yang ada di museum ini adalah barang-barang yang indah.
Sebagian besar berasal dari luar negeri. Beberapa dari Eropa, seperti alat
makan, barang-barang dari perak dan Kristal. Yang dari Asia juga ada, samurai
misalnya. Kelihatannya barang-barang ini adalah cendera mata dan hasil
berdagang dengan bangsa lain. Tempat terakhir adalah ruang keluarga, karena
sedang dipakai pada saat itu, maka turis tidak diperkenankan masuk. Jadilah
cuma foto-foto dari luar.
Patung Singa
Mangkunegara
Ruang Keluarga
Setelah
tur selesai, aku penasaran dengan perpustakaan yang ada di Pura Mangkunegaran
ini. Jadilah aku pergi ke sana. Saat berjalan kearah perpustakaan, aku melihat
ada tanaman aneh yang beru pertama kali aku melihatnya. Itu adalah pohon
kalpataru. Dan sedang berbunga.
Bunga dari Pohon Kalpataru
Perpustakaan
ini terletak di lantai dua. Menuju atas bisa dilakukan dengan menaiki anak
tangga. Anak tangganya terbuat dari kayu. Saat aku sampai di perpustakaan,
namanya adalah Reskopustoko, aku merasa seperti jadi anak-anak raja jaman
dahulu yang disuruh untuk belajar tata negara, budaya, dsb. Banyak sekali
buku-buku tua, naskah-naskah kuno dan arsip-arsip nasional. Hanya saja, tidak
boleh sembarangan untuk mengambil foto, mengambil naskah, dsb. Harus ijin dulu
ke petugasnya, lihat katalog, dan tunggu sebentar. Akan diambilkan oleh
petugasnya.
Perpustakaan Mangkunegaran, Reksopustoko
Meskipun segala sesuatunya terkesan sebagai akulturasi budaya Eropa, namun Pura Mangkunegaran tetap memikat dengan caranya sendiri.
Beranda
Wah...terpesona sama bunga kalpatarunya kak..:D saya juga baru lihat ini..:) sepertinya sangat cantik untuk hiasan rumah.. :)
BalasHapusbeli bibitnya dimana ya.. hehe
Hapusoh ia... ide yang bagus kak..nyari bibit :p
HapusPesona keindahan pura mangkunegaran Surakarta terlihat seperti bangunan bergaya campuran Eropa yang menarik dan klasik, bisa menjadi salah satu pilihan destinasi perjalanan wisata bersama keluarga dan kerabat pada saat berkunjung ke daerah Surakarta.
BalasHapusSalam
betul.. asik kok, apalagi guidenya helpful banget. salam juga.
HapusKakaaaaaa.
BalasHapusAti2 ada yang ikut balik rumah :p
klo lebih ganteng dari kakak gak pa2 dehhh.. awwwwww... :P
Hapusdolan gak ajak ajak. :p
BalasHapusayoooo
Hapuswow...keren, pengen ke sana, :D
BalasHapustapi liburan baru saja berakhir, aaa.... :(
keren mbak artikelnya :)
hari minggu kan bisa.. hehehehehe.
Hapus