29 Desember 2013

Makam dan Masjid Kuno Taman, Madiun



Apabila anda pada suatu waktu melewati Kota Madiun, rasanya perjalanan anda akan lebih berarti apabila menyempatkan singgah ke sebuah cagar budaya yang ada di Kota Madiun. Letaknya tidak jauh dari alun-alun kota Madiun. Cagar Budaya ini merupakan kompleks Makam-Masjid Kuno Taman. Tepatnya di Jalan Asahan No 46 Madiun.

 
 Welcome

Wisata di cagar budaya ini merupakan wisata sejarah dan religi. Dan sesuatu yang kuno selalu membuat orang penasaran, alasan apa sehingga makam dan masjid ini disebut kuno, padahal letaknya di tengah-tengah kota dengan peradaban yang saat ini bisa dikatakan sudah tidak kuno lagi. 

 
 Depan Masjid

 
 Gerbang Depan Makam

Bila anda berjalan dari arah jalan Salak, anda cukup belok kanan sekitar seratus meter. Dan di situ jalannya ada berkelok aneh, karena apabila lurus, anda akan langsung ke arah makam dan masjid itu, namun bila mengikuti belokannya, anda menyusuri jalan umum. Dari sini rasanya sudah menarik. 

Masjidnya bukan berasal dari kayu seutuhnya, namun sudah ada kombinasi tembok-tembok tebal jaman dahulu. Namun kekunoannya masih terlihat jelas dari arsitektur bangunannya yang simple dan daun pintu yang terbuat dari kayu yang kokoh. Permukaannya mungkin memang sudah dipelitur berkali-kali, namun tekstur kayu dan grendelnya terkesan menyimpan sejarah beratus tahun yang lalu. Tahun pembangunannya adalah 1754. 

 Pintu Depan Masjid

 
 Temboknya tebelll
Seperti kebanyakan masjid jaman dahulu, masjid ini punya  empat tiang sebagai soko gurunya. Ada ukir-ukiran di langit-langitnya, walau selebihnya polos. Ada tiga pintu utama, satu ruang imam, dan satu ruangan untuk jama’ah putri di sebelah kanan. Apabila anda melihat keluar dari jendela di sebelah tempat imam, anda sudah bisa melihat kompleks makam kuno. 

 Langit-langit Masjid 

Soko Guru

 Jendela ke arah makam

Makam kuno ini adalah makam ronggo-ronggo jaman dahulu. Mulai dari Ronggo yang pertama sampai beberapa turunannya. Ada pintu menuju ke makam ini sebelah masjid, hanya saja pada saat saya ke sana, pintu itu ditutup. Ternyata, peziarah atau yang ingin ke makam para ronggo ini harus melalui pintu sebelah barat. Tidak sulit mencari jalannya. Tinggal memutar lewat jalan Kapuas. 

Makam Kanjeng Kyai Ageng Mohamad Kholfah

Namanya juga makam kuno, isinya makam yang berjajar-jajar. Apabila anda punya keberanian yang cukup, saya sarankan, masuk ke kompleks makam kuno ini. Anda akan dipandu oleh kuncen yang merupakan keturunan dari para ronggo ini. Pada intinya, Ronggo pertama yang dimakamkan di Makam Kuno Taman adalah kerabat atau saudara ipar Hamengku Buwono I yang diberi wewenang untuk memerintah wilayah Madiun dan menjadi wedana bupati Mancanegara Timur. Pada saat itu berdasarkan perjanjian Giyanti, Madiun ini berada di wilayah Kasultanan Yogyakarta. Dan berdasarkan perintah HB I juga, Ronggo Prawirodirdjo I ini dimakamkan di Desa Pardikan, Taman dan Makam Kuno Taman ini sejajar dengan makam-makam raja di Imogiri. 

 
 Makam R. Ronggo Prawirodirdjo

 
 Paseban di makam R. Ronggo Prawirodirdjo


 
Ngerti maksudnya?

Wow, ternyata Madiun istimewa. Yang lebih istimewa adalah Madiun merupakan daerah yang tidak pernah ditaklukan bangsa atau pun kerajaan-kerajaan lain pada saat itu.

 Pancawarna

2 komentar:

  1. kak... perasaan kemaren ceritanya dari juru kunci lebih panjang dari posting ini deh? kurang lengkap ini.. menggantung pula ceritanya... :(

    BalasHapus