25 Desember 2013

Pura Mangkunegaran, Surakarta

Pendopo Agung

Jalan-jalan tak disengaja di seputaran kota Surakarta memang menyenangkan. Apalagi kalau tanpa pemandu, hanya bermodal tanya-tanya orang lewat saja. Surakarta disebut juga Solo atau Sala. Kata salah satu profesor yang aku temui, Surakarta adalah nama secara administratif, Solo itu nama populer, dan Sala adalah bahasa protonya. Well, karena saat kunjungan terakhir dulu aku tidak berhasil masuk Pura Mangkunegaran, sekarang saatnya balas dendam. Anyway, ternyata easy untuk menemukannya. Hampir semua orang tahu Pura Mangkunegaran. Mungkin kesannya seperti tak terawat dari luar, tapi ternyata dalamnya asri dan jauh dari kesan terbengkalai serta menyimpan keunikan tersendiri.

Kemarin aku salah masuk, seharusnya dari depan, aku masuk dari gerbang samping. Akhirnya harus ke bagian loket dulu di depan tapi nembus dari dalam. Tiketnya murah hanya sepuluh ribu rupiah. Tapi tergantung mau tur yang mana. Kalau mau masuk ke museumnya bayar sepuluh ribu dan bayar guidenya. Itu pun terserah kita mau memberi berapa ke guidenya. Kalau mau foto-foto di bagian depan pendopo dan masuk perpustakaannya, gratis.

Tur yang akan kita dapatkan bila kita bersama guide adalah ke pendopo agung, pringgitan, dan ruang keluarga. Pendoponya besar, ada beberapa patung singa di situ dan ada lukisan di langit-langitnya. Ada juga beberapa set gamelan yang salah satunya adalah yang tertua di Jawa. Untuk pringgitan, tempat ini difungsikan sebagai museum. Ada tempat sesaji untuk Dewi Sri ditengahnya. Di samping tempat sesaji ini ada ruang seperti bilik yang digunakan untuk semedi. Layaknya istana, barang-barang yang ada di museum ini adalah barang-barang yang indah. Sebagian besar berasal dari luar negeri. Beberapa dari Eropa, seperti alat makan, barang-barang dari perak dan Kristal. Yang dari Asia juga ada, samurai misalnya. Kelihatannya barang-barang ini adalah cendera mata dan hasil berdagang dengan bangsa lain. Tempat terakhir adalah ruang keluarga, karena sedang dipakai pada saat itu, maka turis tidak diperkenankan masuk. Jadilah cuma foto-foto dari luar.

 
Patung Singa
 

 Mangkunegara


 
Ruang Keluarga

Setelah tur selesai, aku penasaran dengan perpustakaan yang ada di Pura Mangkunegaran ini. Jadilah aku pergi ke sana. Saat berjalan kearah perpustakaan, aku melihat ada tanaman aneh yang beru pertama kali aku melihatnya. Itu adalah pohon kalpataru. Dan sedang berbunga. 

Bunga dari Pohon Kalpataru

Perpustakaan ini terletak di lantai dua. Menuju atas bisa dilakukan dengan menaiki anak tangga. Anak tangganya terbuat dari kayu. Saat aku sampai di perpustakaan, namanya adalah Reskopustoko, aku merasa seperti jadi anak-anak raja jaman dahulu yang disuruh untuk belajar tata negara, budaya, dsb. Banyak sekali buku-buku tua, naskah-naskah kuno dan arsip-arsip nasional. Hanya saja, tidak boleh sembarangan untuk mengambil foto, mengambil naskah, dsb. Harus ijin dulu ke petugasnya, lihat katalog, dan tunggu sebentar. Akan diambilkan oleh petugasnya. 

 Perpustakaan Mangkunegaran, Reksopustoko 

Meskipun segala sesuatunya terkesan sebagai akulturasi budaya Eropa, namun Pura Mangkunegaran tetap memikat dengan caranya sendiri.
 
Beranda

11 komentar:

  1. Wah...terpesona sama bunga kalpatarunya kak..:D saya juga baru lihat ini..:) sepertinya sangat cantik untuk hiasan rumah.. :)

    BalasHapus
  2. Pesona keindahan pura mangkunegaran Surakarta terlihat seperti bangunan bergaya campuran Eropa yang menarik dan klasik, bisa menjadi salah satu pilihan destinasi perjalanan wisata bersama keluarga dan kerabat pada saat berkunjung ke daerah Surakarta.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul.. asik kok, apalagi guidenya helpful banget. salam juga.

      Hapus
  3. Kakaaaaaa.
    Ati2 ada yang ikut balik rumah :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo lebih ganteng dari kakak gak pa2 dehhh.. awwwwww... :P

      Hapus
  4. wow...keren, pengen ke sana, :D
    tapi liburan baru saja berakhir, aaa.... :(
    keren mbak artikelnya :)

    BalasHapus