19 Desember 2013

Kurikulum 2013

Gen C: connected, curious, crackers dan customize

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang di pilot project kan saat ini di dunia pendidikan. Tidak semua sekolah diberi kesempatan untuk menjadi pilot project school, hanya sekolah-sekolah yang dianggap siap oleh kementrian. Mungkin kesannya kurikulum yang diterapkan di Indonesia itu sering gonta-ganti namun masyarakat perlu memahami bahwa sebenarnya kurikulum yang digunakan sekarang merupakan penyempurnaan dari kurikulum=kurikulum sebelumnya. Tidak mungkin kan kita mengajar anak-anak jaman sekarang yang notabene adalah Gen-C yaitu connected, curious, crackers, dan customize di ajar dengan pendekatan teacher-centered yang digunakan pada jaman nenek kita. Banyak hal yang akan tidak terakomodasi. Oleh karena itu kedinamisan kurikulum adalah suatu keniscayaan.

Salah satu ciri yang menonjol dari K13 ini adalah penggunaan pendekatan scientific yang lebih fokus pada student-centered. Maksud dari pendekatan scientific ini adalah dalam setiap proses pembelajarannya menggunakan fase-fase sebagai berikut: mengamati, menanya, menganalisis, dan mengkomunikasikan. Di sinilah guru dituntut untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, bukan lagi dengan metode ceramah. Anak diharapkan lebih aktif dan kooperatif.

Kurikulum ini menekankan pada tiga domain dalam standard kelulusannya, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Adapun penekanan pada aspek sikap untuk menjadi domain pertama, hal ini menjawab permasalahan yang sering terjadi di sekitar kita seperti banyaknya anak-anak tawuran, kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam ujian nasional dan lain-lain. Pada intinya, menjawab tantangan degradasi moral yang sudah sangat memprihatinkan dalam generasi muda kita. Oleh karena itu assessment yang digunakan pun bukan lagi hanya sebatas produk, namun juga proses.

K13 sudah disusun dan sedang dipilot project kan, penyusunannya pun tidak langsung jadi namun melalui proses yang panjang dari kerangka, uji publik sampai dengan sosialisai. Walaupun masih banyak kekurangannya, perubahan-perubahan yang ada dalam dunia kependidikan bukan suatu hal yang pantas ditolak mentah-mentah. Perubahan dalam aspek apapun sangat diperlukan.

Sumber foto: Simulasi PK Guru

7 komentar:

  1. hanya tahu kurikulum KBK dan KTSP.

    BalasHapus
  2. Semoga memberikan dampak yang lebih baik lagi untuk perkembangan pendidikan..:D

    BalasHapus
  3. saya lebih suka model ceramah.. kalo pengajarnya lucu bisa bikin ketawa,
    kalo pengajarnya datar bisa bikin ngantuk... hihihi

    BalasHapus
  4. TIDAK AKAN ADA YANG BISA TANDINGI KURIKULUM NYA GURU JAMAN BIYEN...NDABLEK NAKAL MOKONG,,,,,SAPU SAPLUK SAMBLEK SIKAT..JOTOSS.......NYATANE AREKKE YO DADI DADI....LIHAT SISWA SEKARANG....NAKAL TAWURAN METENG IYO OPO ORA

    BalasHapus